pengelolaan-jurnal-png

Pengelolaan Jurnal Menuju Terakreditasi

pengelolaan-jurnal-png

Pengelolaan jurnal ilmiah tidak hanya sekadar menerbitkan artikel, tetapi juga mencakup aspek teknis, etika publikasi, kualitas editorial, hingga keterindeksan internasional. Oleh karena itu, memahami langkah-langkah strategis dalam pengelolaan jurnal menuju akreditasi terbaru menjadi hal yang krusial. Artikel ini akan membahas secara komprehensif berbagai aspek penting dalam pengelolaan jurnal yang sesuai dengan regulasi dan standar akreditasi terbaru di tahun 2025, serta memberikan panduan praktis bagi pengelola jurnal untuk meningkatkan kualitas dan daya saing publikasinya.

Arbain Publishing akan menyampaikan wawasan kepada para dosen, peneliti, akademisi dan para mahasiswa terkait Pengelolaan Jurnal Menuju Terakreditasi Update 2025!

Publikasi Jurnal Tanpa Biaya Hampir Tidak Mungkin!

Apakah kamu sadar bahwa hampir tidak mungkin untuk menerbitkan jurnal tanpa biaya? Banyak faktor berkontribusi pada kompleksitas upaya ini. Misalnya, tinjauan sejawat yang ketat dan garis waktu publikasi yang berlangsung beberapa bulan mencontohkan tantangan tersebut.

Untuk mengurangi masalah ini, Arbain Media Publishing muncul sebagai alternatif yang layak bagi para sarjana yang ingin menyebarluaskan dan menampilkan kontribusi akademis mereka. Arbain Media Publishing menawarkan layanan publikasi untuk jurnal ilmiah ternama baik secara nasional maupun internasional. Sebagai lemabaga publikasi telah berbadan hukum, sehingga kamu tidak perlu khawatir lagi.

Tahapan-tahapan dalam Pengelolaan Jurnal Menuju Akreditasi Update 2025!

1. Pembentukan Tim Pengelola Jurnal

  • Bentuk tim inti: Editor-in-Chief, dewan editor, reviewer, dan staf administrasi.
  • Tentukan fokus dan scope jurnal (bidang keilmuan, topik utama, dan jenis artikel).
  • Pastikan anggota tim memiliki rekam jejak akademik dan kompetensi yang memadai.

2. Penyiapan Infrastruktur dan Platform

  • Gunakan platform manajemen jurnal yang sesuai, seperti Open Journal Systems (OJS).
  • Buat situs jurnal dengan tampilan profesional, lengkap dengan menu: profil jurnal, panduan penulis, proses review, etika publikasi, dan arsip terbitan.

3. Penetapan Kebijakan Editorial

  • Susun kebijakan editorial secara tertulis: peer-review policy, plagiarism policy, open access policy, dll.
  • Terapkan sistem double-blind review atau sesuai standar yang diakui.
  • Lengkapi informasi editor dan reviewer dengan afiliasi, ORCID, dan kontribusi keilmuan.

4. Penerbitan Berkala dan Konsisten

  • Tentukan frekuensi terbit (misal: dua kali setahun).
  • Pastikan setiap edisi diterbitkan tepat waktu dan berkualitas.
  • Hindari “jurnal kosong” atau terbitan yang hanya berisi sedikit artikel.

5. Peningkatan Kualitas Artikel

  • Seleksi artikel secara ketat: pastikan novelty, kontribusi ilmiah, dan kesesuaian dengan scope jurnal.
  • Dorong penulis dari berbagai institusi dan wilayah untuk berkontribusi (tidak hanya dari internal).
  • Lakukan copyediting dan layouting yang rapi dan sesuai standar.

6. Indeksasi dan Sitasi

  • Daftarkan jurnal ke lembaga pengindeks seperti Google Scholar, Garuda, DOAJ, Crossref, dll.
  • Gunakan DOI (Digital Object Identifier) untuk setiap artikel.
  • Tingkatkan keterbacaan dan penyebaran artikel agar sitasi meningkat.

7. Evaluasi Mandiri dan Persiapan Akreditasi

  • Lakukan self-assessment menggunakan panduan akreditasi jurnal (template penilaian Arjuna).
  • Siapkan dokumen pendukung: editorial board, proses review, bukti penerbitan, dan kebijakan editorial.
  • Daftarkan ke situs ARJUNA saat semua persyaratan telah terpenuhi.

8. Monitoring dan Continuous Improvement

  • Evaluasi berkala kualitas jurnal dari feedback reviewer dan pembaca.
  • Lakukan pelatihan untuk tim pengelola dan reviewer secara berkala.
  • Tingkatkan kerja sama dengan asosiasi profesi, lembaga riset, atau jurnal mitra.

Kesimpulan

Pengelolaan jurnal ilmiah menuju akreditasi terbaru di tahun 2025 membutuhkan kesiapan yang matang, strategi yang tepat, serta komitmen dari seluruh tim pengelola. Mulai dari pembentukan tim editorial yang solid, pemanfaatan platform digital seperti OJS, penerapan kebijakan publikasi yang transparan, hingga konsistensi dalam penerbitan—semua menjadi kunci utama dalam meraih akreditasi nasional.

Dengan mengikuti tahapan yang sistematis dan mengacu pada standar terbaru dari Arjuna, jurnal tidak hanya akan memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kredibilitasnya di mata komunitas ilmiah. Akreditasi bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan jurnal untuk terus tumbuh dan berkontribusi dalam dunia akademik secara berkelanjutan.

Categories: ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *